Angka kematian ibu dan anak masih tinggi
Angka kematian ibu dan anak masih sangat tinggi, ini di karenakan beberapa hal seperti yang ada di daerah pangkalpinang angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak(AKA) meningkat setiap tahunnya hal ini di sebab kan karena minim nya pelayan puskesmas dan karena jauh nya sarana kesehatan yang harus di tempuh masyarakat, sehingga mereka enggan untuk ke puskesmas atau menemui bidan.
di jakarta Survei demografi Indonesia menunjukkan, terdapat 228 kematian ibu dalam 100.000 kelahiran dan 34 bayi meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kematian tertinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya.Melihat kondisi ini, pemerintah Indonesia menargetkan perbaikan kondisi kesehatan ibu dan anak secara konkret," terang Ruslidjah Siahaan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di sela penjurian Srikandi Award bagi 10 program Pos Bhakti Bidan terbaik yang diadakan PT Sari Husada bersama IBI, sesuai informasi pada sumatra ekspress.
Sebenarnya peran bidan menjadi salah satu ujung tombak. Sebab, bidan berperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Sekitar 60 persen persalinan dibantu bidan. Sedangkan dokter hanya berkontribusi lima persen dalam membantu persalinan. Hanya, masyarakat kurang menyadari peran tersebut. "Padahal, banyak bidan yang bekerja dengan tulus dan ikhlas di daerah pedalaman yang tidak tersentuh tenaga kesehatan lain.
ini mengembalikan kita kembali untuk peduli dan mengaktifkan posyandu - posyandu yang tidak aktif dan bukan hanya sebagai simbol belaka. . .
Penyebab kematian ibu tertinggi beluh berubah masih tetap perdarahan (34%-45%), terutama perdarahan postpartum, kemudian hipertensi pada kehamilan (15%-25%), infeksi (10%-11%) dan partus lama (5%-7%). Masih tingginya dan lambatnya penurunan tingkat kematian ibu dan anak tampaknya berkaitan dengan faktor-faktor yang bersifat mendasar dan langsung dari ibu dan anak itu sendiri.
di jakarta Survei demografi Indonesia menunjukkan, terdapat 228 kematian ibu dalam 100.000 kelahiran dan 34 bayi meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kematian tertinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya.Melihat kondisi ini, pemerintah Indonesia menargetkan perbaikan kondisi kesehatan ibu dan anak secara konkret," terang Ruslidjah Siahaan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di sela penjurian Srikandi Award bagi 10 program Pos Bhakti Bidan terbaik yang diadakan PT Sari Husada bersama IBI, sesuai informasi pada sumatra ekspress.
Sebenarnya peran bidan menjadi salah satu ujung tombak. Sebab, bidan berperan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Sekitar 60 persen persalinan dibantu bidan. Sedangkan dokter hanya berkontribusi lima persen dalam membantu persalinan. Hanya, masyarakat kurang menyadari peran tersebut. "Padahal, banyak bidan yang bekerja dengan tulus dan ikhlas di daerah pedalaman yang tidak tersentuh tenaga kesehatan lain.
ini mengembalikan kita kembali untuk peduli dan mengaktifkan posyandu - posyandu yang tidak aktif dan bukan hanya sebagai simbol belaka. . .
Penyebab kematian ibu tertinggi beluh berubah masih tetap perdarahan (34%-45%), terutama perdarahan postpartum, kemudian hipertensi pada kehamilan (15%-25%), infeksi (10%-11%) dan partus lama (5%-7%). Masih tingginya dan lambatnya penurunan tingkat kematian ibu dan anak tampaknya berkaitan dengan faktor-faktor yang bersifat mendasar dan langsung dari ibu dan anak itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar